Sugeng siang paklek..
Sedikit KM pengen bahas tentang perbedaan motor off road nih.. Yupp.. Motocross, Enduro, Super Moto dan Trail. Mungkin masih banyak yang mengira motor berjenis motocross (MX), enduro, dual sport, dan super moto (motard) itu sama. Memang tidak mengherankan karena tampilan keempat jenis motor ini pada dasarnya mirip. Keempat motor tersebut identik dengan kaki-kaki yang tinggi, dan spakbor depan yang sangat khas.
Tetapi ternyata, keempat jenis motor tersebut memiliki perbedaan sangat signifikan, baik dari segi spesifikasi maupun fungsinya. Oleh para pemain profesional, keempat motor tesebut biasanya digunakan di trek yang berbeda lek, karena ya memang kegunaannya juga berbeda..
Oke langsung saja...
1.) Motocross
Motocross adalah balapan motor off road yang berlangsung di sebuah sirkuit buatan manusia yang sudah dipersiapkan layout nya sedemikian rupa. Karena ini adalah sebuah balapan, maka spesifikasi motor yang digunakan juga tidak main-main. Tergantung kelasnya lek. Biasanya motocros ini menggunakan mesin berkapasitas 125-450 cc, sasis yang rigid kuat namun ringan, ban pacul yang kembangannya besar-besar. Lalu shock keluaran merk ternama yang memiliki kualitas sangat baik. Dengan spesifikasi dan performa yang mumpuni, maka jangan heran kalau harga motor ini sangat mahal. Karena kebanyakan motor tersebut adalah motor builtup. Motor untuk motocross tidak legal digunakan di jalan raya (off the road) karena tidak dilengkapi dengan perlengkapan standar jalan raya, seperti lampu depan, lampu belakang, lampu sign, klakson, spion, dan knalpot yang telah lolos uji emisi.
Contoh motor untuk kegiatan motocross antara lain KTM (125 SX, 150 SX, 250 SX, 250 SX-F, 350 SX-F, 450 SX-F), Yamaha (YZ125, YZ250, YZ250F, YZ450F), Kawasaki (KX250F, KX450F), dan Honda (CRF150R, CRF250X, CRF250R, CRF450X, CRF450R).
2.) Enduro
Enduro merupakan uji ketahanan, baik untuk rider maupun motor itu sendiri dengan melewati berbagai rintangan. Misalnya di dalam hutan, rider harus melewati rintangan berupa ranting pohon yang rendah, batang pohon tumbang, jalanan berbatu, melewati sungai, naik turun bukit, jalanan berupa kerikil, pasir, bahkan lumpur dalam perjalanan yang lumayan jauh. Kalau di Indonesia kita sering menyebutnya Trabas lek.. Motor untuk enduro dituntut memiliki performa yang mumpuni, karena penggunaanya bakal di hajar habis-habisan, meskipun tak seistimewa motor untuk motocross. Terkadang motor jenis ini ada yang dilengkapi lampu utama untuk kebutuhan enduro di malam hari. Ban yang digunakan untuk enduro juga mirip dengan ban motocross, berupa ban pacul dengan kotak-kotak yang besar dan jarang (tidak rapat). Biasanya motor enduro memiliki tangki bahan bakar yang lebih besar mengingat kebutuhan endurance dengan jarak yang jauh. Gak lucu lek kalau pas di hutan kentekan bengsin.. Hhee
Secara fisik memang tidak ada perbedaan signifikan antara motor enduro dan motocross. Perbedaan mencolok baru terlihat di spesifikasi, itupun jika kita begitu detail dalam memperhatikannya. Soal harga, motor enduro tidak semahal motocross, ya walaupun kebanyakan juga masih build up lek, dan motor ini juga tidak legal digunakan di jalan raya. Beberapa motor enduro yang bisa ditemui antara lain KTM (150 XC, 200 XC, 250 XC, 250 XC-F, 300 XC, 300 XC-F, 350 EXC-F, 450 XC-F, 500 EXC), Yamaha (TT-R125RE, TT-R230, WR250F, WR450F), dan Honda (CRF150F, CRF230F, CRF250X, CRF450X).
3.) Moto Trail
Moto Trail adalah motor yang legal digunakan di jalan raya. Motor dual sport memiliki kelengkapan seperti lampu utama, lampu belakang, lampu sign, klakson, spion, speedometer, tempat pemasangan plat nomor kendaraan, knalpot yang lulus uji emisi, dan bisa diregistrasikan sehingga memiliki surat-surat yang lengkap.
Motor trail (dual sport) merupakan perpaduan antara motor yang bisa dikendarai di jalan raya dan tidak canggung ketika memasuki jalanan berupa semi off road maupun off road. Oleh karena itu, motor dual sport juga biasa disebut dengan motor all road atau dual purpose.
Dari sisi spesifikasi, motor dual sport memang tidak semantap motocross dan enduro. Ban yang digunakan adalah tipe dual purpose, dimana ban ini masih nyaman digunakan di jalan raya tapi juga baik saat digunakan di jalan off road. Untuk masalah ukuran ban, mirip seperti motor motocross dan enduro, yakni lingkar ban depan lebih besar dari ban belakang. Bisa 16" belakang dan 19" depan. Bisa juga 18" belakang dan 21" didepan. Umumnya motor-motor seperti inilah yang digunakan untuk riding adventure, yang kadang melintas di kota, kadang melintas jalanan tengah hutan, kadang, juga melewati kondisi jalan berlumpur. Kalau di indonesia motor inilah yang kebanyakan buat trabas. Karena miltifungsi lek. Untuk adventure dengan jarak yang tidak terlalu jauh, apalagi dengan kondisi jalan yang ekstrem, memang lebih enak menggunakan motor dengan kubikasi kecil seperti Kawasaki (KLX 150, KLX 250), Yamaha (WR250R, XT250), dan Honda (CRF250L).
Tapi kalau untuk adventure jarak jauh hingga lintas negara, motor dual sport dengan kubikasi besar seperti Yamaha Super Tenere, KTM 1190 Adventure, BMW R1200GS, Honda XR650L, dan Kawasaki KLR650 pasti jauh lebih nyaman.
4.) Motard (Supermoto)
Motor jenis ini adalah persilangan antara motor dual sport (trail) dengan motor jalan raya (street bike). Bentuknya tinggi dan macho khas motor dual sport, tapi menggunakan ban dengan type batik an halus yang nyaman digunakan di jalan raya. Efeknya, motard akan kedodoran saat masuk ke jalan semi off road maupun off road. Ukuran ban yang digunakan untuk motard adalah sama, baik depan maupun belakang. Biasanya menggunakan ban dengan ring 17". Umumnya, versi motard memiliki harga yang lebih mahal daripada versi dual purpose. Contoh motard antara lain Kawasaki DTracker 150, Kawasaki DTracker 250, Yamaha WR250X, KTM 690 SMC R, dan Ducati Hypermotard. Keempat jenis motor itu kalau dilihat memang memiliki bentuk yang mirip-mirip. Tapi kalau mau meneliti lebih jauh, motocross, enduro, dual sport (Trail), dan motrad (supermoto) memiliki spesfikasi dan fungsi yang berbeda, serta memiliki kunggulan masing-masing.
Oww iya ada lagi motor buat olahraga extreem yang biasanya buat loncat dari bidang satu ke bidang yang lain, yaitu moto Trial. Jangan kliru ya lek.. Trial.. Bukan Trail ya..
Moto Trial adalah motor yang digunakan buat arena berbatu, dan memiliki rintangan yang jauh lebih extreem. Dengan Trial ditangan profesional bisa memanjat batu horisontal ketinggian 3meter dengan sangat mudah. Karena motor ini di desain se kompak mungkin, ramping, kuat, dan ringan. Sebagai contoh ada GasGas TXT300, TXT Pro 280, Scorpa twenty 250, dan lain-lain. Hampir 100% motor Trial yang ada di indonesia ini adalah Import, gak heran lek kalau harganya muahall.. Second nya aja masih kisaran 50an jt. Apalagi baru nya lek.. Byuhhh.. Padahal cuma buat obrokan jatuh bangun..
Pye lek menurut sampean.. Jangan anggap remeh hoby main lumpur. Kotor.. Jijik.. Tapii nyatanya Hoby itu mahal lek.. Hehee.. (KM)
Sumber: otosia
Comments
Post a Comment